KesehatanPilihan Editor

Nurul Jamal Habaib Bersama Keluarga Korban Melakukan Aksi Justice For Suparmi Di Depan Kejaksaan Bondowoso

Aksi itu untuk mewanti-wanti Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar tidak main-main dengan kasus yang menyebabkan Ibu Suparmi, meninggal dunia di RSD dr. Koesnadi Bondowoso

Nurul Jamal Habaib Bersama Keluarga Korban Melakukan Aksi Justice For Suparmi Di Depan Kejaksaan Bondowoso

Bondowoso,Bondowoso Nurul Jamal Habib menggelar aksi justice for Suparmi , di depan Kantor Kejaksaan Negeri, Jawa Timur, pada Senin, 6 Desember 2021.

Aksi itu untuk mewanti-wanti Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar tidak main-main dengan kasus yang menyebabkan Ibu Suparmi, meninggal dunia di RSD dr. Koesnadi Bondowoso.

Bersama keluarga korban, kerabat juga masyarakat serta anggota laskar abu nawas,Nurul Jamal Habib  menggelar orasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Bondowoso.

Penjagaan kepolisian atas aksi itu, berlangsung ketat. Puluhan personil polisi diterjunkan di depan kantor kejaksaan.

Nurul Habib, selaku pengacara korban terlihat memakai pakaian ala pengacara kondang Hotman Paris. Memakai setelan berwarna pink, lengkap dengan dasinya.

Pada aksi itu, Nurul Jamal Habib sempat berorasi. Isinya mengingatkan agar kejaksaan tidak main-main dalam penanganan kasus meninggalnya Ibu Suparmi.

Ditengah-tengah orasi, datang Ibunda Nurul Jamal Habib. Berikutnya memberi doa agar terus berjuang untuk Justice For Suparmi. Begitu datang, Nurul Jamal Habib langsung mencium kaki Ibunda tercintanya

“Ingat Pak Jaksa, Ingat Pak Jaksa, saya cium kaki Umi saya, untuk ijin berjuang membela Ibu Suparmi. Jawabannya silahkan berjuang,” tegasnya.

Perlu diketahui, Ibu Suparmi meninggal di ruang ICU RSUD Koesnadi Bondowoso. Ketika Ibunda meninggal, di ruangan itu ada CCTV.

Dalam CCTV pun terlihat detik demi detik Ibu Suparmi yang sedang dirawat di RUANG ICU (yang konon katanya merupakan ruang dengan perawatan maksimal/dijaga 24 jam.

Oleh tenaga kesehatan), meminta tolong dengan gerakan-gerakan masiv, berulang ulang kearah kamera, dengan harapan akan segera dilakukan pertolongan oleh tenaga kesehatan yang berjaga pada saat itu.

Namun apa daya, usaha yang dilakukan oleh ibu kandung saya yang divonis Covid 19 dan dirawat diruang ICU sia-sia dikarenakan tak ada seorang pun yang berjaga di pos jaga,untuk sekedar memantau monitor yang terhubung langsung dengan ruang ICU, tempat seorang manusia dirawat.(rio)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker