Desa Patemon Kecamatan Pakem Raih Destana Di Tingkat Madya
Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Salwa Arifin, kepada Kepala Desa (Kades) Patemon, di peringgitan Pendopo, Senin (8/11/2021).

Bondowoso.Suara Keadilan.Com. Desa Patemon, Kecamatan Pakem memperoleh juara jenjang madya Desa Tangguh Bencana (Destana) tingkat Provinsi Jawa Timur 2021.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Salwa Arifin, kepada Kepala Desa (Kades) Patemon, di peringgitan Pendopo, Senin (8/11/2021).
Menurut kepala dinas BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan, penghargaan diberikan lantaran desa patemon dinilai berhasil mengatasi kekeringan yang selama ini telah melanda.
Dalam pelaksanaan mengatasi kekeringan telah memenuhi kriteria yang dinilai langsung oleh BPBD Provinsi, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) dan berbagai instansi pemerintah provinsi lainnya.
Kriteria dimaksud, yakni harus ada relawan bencana, peraturan desa lengkap dengan perencanaan penanganan bencana, serta melakukan pelatihan mitigasi dan pencegahan bencana.
“Ini jadi desa ke dua yang meraih Desa tangguh bencana. Dimana Sebelumnya, Desa Banyuputih yang mendapatkan penghargaan yang sama, ” katanya.
Sejauh ini, pihaknya sendiri sudah menggelar pelatihan mitigasi bencana di berbagai desa di Bondowoso. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bergiliran dari desa ke desa, utamanya yang memiliki tingkat kerawanan bencana.
“Saya berharap ini bisa mengurangi endik resiko bencana, sehingga korban jiwa akibat bencana itu bisa diminimalisir atau bahkan nihil,” tuturnya.
Sementara, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, menuturkan, ada beberapa kriteria desa tangguh bencana mulai dari Utama,madya dan Pratama.untuk Desa Patemon sendiri masih pada kriteria Madya.
Dilain pihak camat pakem sidik waluyo S,sos mm menyampaikan kalo desa patemon ini memang dijadikan desa tangguh bencana dengan harapan agar pihak desa mau belajar serta lebih memahami atas kekurangan yang ada di desa tersebut bahkan bisa menjadi desa yang mandiri tanggap bencana.
Kepala Desa Patemon, Yusniati, mengatakan, saat penilaian dirinya menyampaikan keluhan warganya selama ini, yakni kekurangan air. Kemudian meminta diberikan bantuan berupa sumur.ternyata kami oleh Provinsi diberi tiga titik. Alhamdulillah satu titik tahun ini sudah mau dibangun,” bebernya.
“Kami akan bekerja maksimal mengatasi bencana yang sering melanda didesa kami. Termasuk memaksimalkan pemanfaatan air hujan, yang bisa dijadikan sebagai air minum dan obat,” pungkasnya.(Mario)