Bupati Situbondo Karna Suswandi bersama Kepala Desa Kedunglo Dediyanto, saat meninjau jembatan Beto Labheng di Desa Kedunglo
Warga Dusun Beto Labheng Desa Kedunglo Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo, menggelar acara tasyakuran sebagai ungkapan rasa suka cita, karena jembatan yang menjadi akses utama warga setempat, sudah diperbaiki dan bisa dimanfaatkan.

Situbondo.skb.com.Warga Dusun Beto Labheng Desa Kedunglo Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo, menggelar acara tasyakuran sebagai ungkapan rasa suka cita, karena jembatan yang menjadi akses utama warga setempat, sudah diperbaiki dan bisa dimanfaatkan.
“Jembatan ini satu-satunya akses warga di Dusun Beto Labheng. Terima kasih karena sudah dibangun dengan cepat,” ujar Arjono (70) warga Dusun Beto Labheng, Selasa (24/8/2021).Arjono mengaku, selama perbaikan jembatan, warga menggunakan jembatan alternatif yang dibangun secara swadaya menggunakan kayu. Jembatan alternatif tersebut berada di sisi jembatan yang ambruk, berjarak sekitar 50 meter.
“Jembatan alternatif itu dibuat secara swadaya menggunakan alat dan bahan seadanya,” beber Arjono.Sementara itu, Kepala Desa Kedunglo, Dediyanto berterima kasih kepada Bupati Sitbondo Karna Suswandi yang merespon dengan cepat keluhan warganya, terkait jembatan yang ambruk pada April 2021.
“Bupati sangat cepat merespon, Hanya berselang seminggu dari ambruknya jembatan, langsung dibangun,” ungkapnya.
Ia mengaku bangga punya bupati yang peduli terhadap rakyatnya. Sebab jembatan yang berada di perbatasan Dusun Beto Labheng dan Dusun Bangka itu, berada di ujung selatan Desa Kedunglo.
“Bupati peduli, padahal jembatan ini ada di pedukuhan terpencil, paling ujung selatan dari Desa Kedunglo, perhatian bupati luar biasa,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengaku, jembatan yang ambruk itu memang sudah semestinya mendapat perhatian serius dan harus segera dibangun, sebab merupakan akses utama masyarakat setempat.
“Jembatan ini harus segera dibangun, karena akses utama warga Dusun Beto Labheng. Agar lekas dibangun, kami menggunakan dana belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp 600 juta, untuk membangun jembatan ini,” ujar Karna Suswandi diiringi tepuk tangan warga.
Bupati yang akrab disapa Bung Karna itu, dalam sambutannya juga menyosialisasikan vaksinasi. Sebab cakupan vaksinasi di Desa Kedunglo masih sangat rendah. Banyak warga yang menolak vaksin, terpengaruh informasi hoaks terkait bahaya vaksin.
“Saya tidak memaksa agar warga mau divaksin. Saya hanya menyampaikan, bahwa dengan divaksin, maka kita akan bisa segera melalui pandemi ini,” ujarnya.
Kata Bung Karna, sebanyak 851 warga Situbondo meninggal karena COVID-19, 98 persen diantaranya belum divaksin. Hanya dua persen yang meninggal karena COVID-19 dan belum divaksin.
“Dari 851 orang yang meninggal karena terpapar virus corona, 840 orang diantaranya belum divaksin. Oleh karena itu, segeralah vaksin untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok, agar kita bisa melewati pandemi ini,” terangnya. jembatan yang memiliki panjang 14 meter, lebar 3,5 meter dengan ketinggian 7,2 meter itu, sejak hari ini sudah bisa difungsikan. Warga setempat menyambut dengan penuh suka cita, dengan membuat tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur.(tim)